Cara Bertanam Hidroponik Pakcoy - Pada sayuran daun pakcoi,
teknik budidaya hidroponik yang dipadukan dengan sistem vertikultur menunjukkan
bahwa sistem vertikultur dengan menggunakan model rak bertingkat miring
memberikan hasil pakcoi yang lebih tinggi dibandingkan model vertikultur
lainnya (Rosliani dkk. 2000). Sistem vertikultur juga sangat efisien dalam
penggunaan lahan. Sistem ini cocok untuk
daerah-daerah perkotaan sebagai alternatif pertanian di daerah perkotaan atau
untuk pekarangan rumah. Interval waktu
pemberian larutan NPK 2 g/l dan pupuk daun metalik enam hari sekali merupakan
cara pemberian larutan nutrisi yang cukup memadai untuk sayuran daun pakcoi, asal pemberian air
dilakukan terus menerus setiap hari.
Sistem hidroponik
juga dapat digunakan untuk mendapatkan umbi mini untuk bibit bawang merah yang
tinggi (Sumani dkk. 2002). Dengan
kerapatan tanaman 4 g biji TSS per m2 menggunakan larutan nutrisi NPK
(15-15-15) (2 g/l) + MgSO4.7H2O (o.3 g/l) + CuSO4.5H2O (0.3 g/l) + Zn SO4.7H2O
(0.3 g/l) dan media pasir + kuntang (1:1) dapat dihasilkan bobot umbi dan
jumlah umbi total paling tinggi, yaitu 48,39% berukuran 2,5-3 g per umbi dan
51,66% berukuran < 2 g per umbi.
Beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa modifikasi
larutan nutrisi Schipper menunjukkan hasil yang baik dalam meningkatkan hasil
tomat cheri dengan cara pemberian disiram per tanaman dalam “polybag”. Modifikasi tersebut dilakukan dengan
menggantikan unsur makro dengan pupuk Kristalon (pupuk untuk fertigasi) maupun
pupuk NPK, Urea, KCl, ZA. Penggunaan
pupuk yang biasa diaplikasikan ke dalam tanah untuk hidroponik tidak menjadi
masalah selama cara pemberiannya dilakukan dengan disiram. Namun, hal tersebut menjadi masalah apabila
diaplikasikan dengan cara irigasi tetes, karena garam-garam yang kurang larut
akan menyumbat lubang air. Untuk menghilangkan akumulasi garam-garam di sekitar
perakaran, setiap tiga hari tanaman
disiram dengan air saja. Namun, menurut pakar hidroponik pada saat ini cara
penyiraman dengan air saja sudah tidak dianjurkan. Untuk mengurangi akumulasi garam, sekarang
dianjurkan untuk menyiram dengan larutan nutrisi dengan EC rendah, yaitu 1,0 –
1,5. [ht]