Pengelolaan Nutrisi
Air Pada Hidroponik - Sistem hidroponik pada dasarnya merupakan modifikasi
dari sistem pengelolaan budidaya tanaman di lapangan secara lebih intensif
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta menjamin
kontinyuitas produksi tanaman. Beberapa aspek penting dalam pengelolaan tanaman
dengan sistem hidroponik yang perlu diperhatikan dibahas pada sub bab berikut
ini.
Unsur-unsur penting
Tanaman membutuhkan 16 unsur hara/nutrisi untuk pertumbuhan
yang berasal dari udara, air dan pupuk.
Unsur-unsur tersebut adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), besi (Fe),
magnesium (Mg), boron (B), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), molibdenum
(Mo) dan khlorin (Cl). Unsurunsur C, H dan O biasanya disuplai dari udara dan
air dalam jumlah yang cukup. Unsur hara
lainnya didapatkan melalui pemupukan atau larutan nutrisi.
Unsur-unsur nutrisi penting dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kecepatan hilangnya
dari larutan (Bugbee 2003). Kelompok
pertama adalah unsur-unsur yang secara aktif diserap oleh akar dan hilang dari
larutan dalam beberapa jam yaitu N, P, K dan Mn. Kelompok kedua adalah unsur-unsur yang
mempunyai tingkat serapannya sedang dan
biasanya hilang dari larutan agak lebih cepat daripada air yang hilang (Mg, S,
Fe, Zn, Cu, Mo, Cl). Kelompok ketiga adalah
unsur-unsur yang secara pasif diserap dari larutan dan sering bertumpuk dalam
larutan (Ca dan B).
N, P, K, dan Mn harus tetap dijaga pada konsentrasi rendah
dalam larutan untuk mencegah akumulasi yang bersifat racun bagi tanaman.
Konsentrasi yang tinggi dalam larutan dapat menyebabkan
serapan yang berlebihan, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hara.
Nitrogen mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap pertumbuhan, hasil, dan
kualitas tanaman sayuran (Kim 1990). N untuk larutan hidroponik disuplai dalam
bentuk nitrat. N dalam bentuk ammonium nitrat mengurangi serapan K, Ca, Mg, dan
unsur mikro. Kandungan amonium nitrat harus di bawah 10 % dari total kandungan
nitrogen pada larutan nutrisi untuk mempertahankan keseimbangan pertumbuhan dan
menghindari penyakit fisiologi yang berhubungan dengan keracunan amonia.
Konsentrasi fosfor yang tinggi menimbulkan defisiensi Fe dan Zn (Chaney dan
Coulombe 1982), sedangkan K yang tinggi dapat mengganggu serapan Ca dan Mg.
Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil sebagai nutrisi
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu juga penting untuk
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit atau hama. Menurut
Bugbee (2003), kekurangan Mn menyebabkan tanaman mudah terinfeksi oleh cendawan
Pythium. Tembaga (Cu) dan seng (Zn)
dapat menekan pertumbuhan mikrobia, tetapi pada konsentrasi agak tinggi menjadi
racun bagi tanaman. Silikon juga
bermanfaat untuk ketahanan tanaman meskipun tidak dikenal sebagai unsur
esensial, yaitu dapat melindungi dari serangan hama dan penyakit (Cherif et al. 1994; Winslow 1992) dan
melindungi dari keracunan logam berat (Vlamins dan Williams 1967). [ht]