Cara Bertanam Selada
Hidroponik Sistem Wick - Cara tanam selada hidroponik. Selada di dalam
jenis sayur-sayur termasuk sayuran berkelas. Hamburger dan salad menggunakan
selada sebagai sayuran hijaunya. Rasanya yang tidak pahit dan teksturnya yang
halus banyak digemari orang. Selada termasuk salah satu sayuran yang bisa
dijadikan lalapan mentah. Selada juga banyak dijumpai sebagai lalapan untuk
ayam goreng atau ayam penyet, lele bakar dan ikan bakar.
Kali ini kita akan mencoba menanam selada secara hidroponik
dengan bak sistem sumbu. Sayuran hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai
media tanam. Jenis yang ditanam selada merah.Media yang digunakan adalah arang
sekam dan asupan cairan nutrisi hidroponik yang disimpan dalam bak.
Berikut alat dan bahan yang diperlukan:
1. bibit selada
2. bak plastik
3. gelas plastik
4. kain sumbu
5. solder listrik
6. arang sekam
7. cairan nutrisi
8. Sterofoam
9. Pisau Cutter
Berikut ini aktivitas yang dilakukan untuk menanam selada
hidroponik sistem wick.
Membuat Dudukan Netpot dan Jarak Lubang Tanam
Potong sterofoam dengan ukuran 1 atau dua cm lebih lebar
dari bak yang digunakan. Berikutnya dibuat lubang-lubang seukuran gelas plastik
sebagai pot untuk menanam selada.
Untuk tanaman selada jarak antar lubang agak berjauhan agar
tidak berdesakan saat tanaman tumbuh besar. Rentang daun selada kira-kira
melingkar dengan radius 10 cm, sehingga jarak tanam ideal kurang lebih adalah
20 cm. Lubang pertukaran udara dibuat di satu atau dua tempat pada sterofoam.
Untuk tanaman kangkung jarak lubang tanam netpot bisa
diperkecil menjadi 10 cm hingga 15 cm, sementara untuk seledri bisa lebih
pendek lagi hingga 10 cm.
Persiapan Netpot Gelas Plastik
Gelas plastik dilubangi dengan solder merata di sisi
keliling dan sisi bawah. Lubang satu agak besar memanjang dibuat dibagian bawah
gelas untuk tempat memasukkan sumbu kain. Sumbu kain yang sudah dipotong lebar
3 cm kemudian dimasukkan kedalam gelas plastik, dari bawah kemudian ditarik ke
dalam.
Persiapan bibit selada
Bibit selada yang akan ditanam dibersihkan dulu dari media
tanah. Siapkan dua ember air bersih. Ambil bibit sekalian dengan tanah di bawahnya
masukkan ke dalam ember.
Tanah ditekan dan diremas perlahan agar lepas dari
akar. Tujuannya utnuk memisahkan bibit
yang saling berdempetan karena akan ditanam satu atau dua bibit saja tiap
netpot. Setelah akar bersih dari tanah, bilas sekali lagi di ember dengan air
bersih.
Akar dan tangkai daun dari bibit selada mudah patah, karena
itu pembersihan dan pemisahan bibit dilakukan dengan pelan dan hati-hati.
Penanaman Bibit
Tanaman selada memiliki karakter mudah roboh, sehingga jika
penanaman tidak tepat tanaman akan rebah dan pertumbuhan bibit menjadi kurang
bagus.
Agar tidak mudah rebah, penanaman dilakukan dengan cara
menimbun akar dan batang selada dengan media hingga batas tepat di bawah daun
yang pertama kali tumbuh yaitu dua buah daun kecil yang bentuknya belum
sempurna. Dengan cara ini tumbuh bibit akan lebih kuat dan tidak mudah rebah.
Basahi media dengan air sekaligus untuk menghilangkan arang sekam yang menempel
di daun dan tangkai tanaman.
Bak penampung diisi dengan larutan nutrisi, untuk tahap awal
gelas plastik bisa berada setengah hingga satu centimeter terendam larutan
nutrisi.
Pemeliharaan Tanaman
Setelah dikondisikan barang semalam ditempat teduh, bak
hidroponik dapat ditempatkan di sinar matahari kemudian. Tanaman yang mulai
besar segera menyerap cairan nutrisi dalam jumlah banyak, sehingga pengecekan
level tinggi dan penambahan cairan larutan harus selalu dilakukan. Dengan bak
cukup besar tidak harus setiap hari menambah larutan nutrisi, bisa beberapa
hari sekali. Hindarkan tanaman dari terkena air hujan.
Larutan nutrisi hidroponik yang tergenang dapat menjadi
tempat nyamuk untuk bertelur. Untuk menghindari hal ini, lubang-lubang yang ada
hendaknya ditutup dengan kain kasa atau peliharalah ikan kecil satu dua ekor
dalam bak nutrisi agar memakan jentik-jentik nyamuk.
Selada merah hidroponik usia 25 hari setelah tanam, sudah
mulai bisa dipanen untuk sayuran atau lalapan mentah.[ht]